Foto: Madvent 2013 di Toaya Vunta (dokpri) |
Meskipun
saya telah “menetralisir” soal pembekuan Madani Adventure (Madvent) lewat
artikel Haruskah Madvent ditiadakan?,
tidak serta merta menghentikan polemik tentang Madvent. Seperti dugaan saya
sebelumnya, sulit rasanya menghilangkan bayang-bayang Madvent dibenak siswa,
baik yang masih tercatat sebagai siswa aktif maupun para alumninya.
Gagasan
Smadani Scout Adventure (SMASVENT) yang diharapkan bakal “mengobati” rasa
kecewa akibat pembubaran Madvent justru menimbulkan “kesalahpahaman” di antara
Pengurus Dewan Penegak (DP) dan Pengurus OSIS SMAN Madani. “Kesalahpahaman”
dipicu soal pembagian tugas dalam penanganan Smasvent. Siapa sebenarnya yang
berhak terlibat dalam kepanitiaan atau sangga kerja (saker) Smasvent.
Akar
persoalan ini sesungguhnya terletak pada “fanatisme Madvent” yang sulit
dihilangkan dari tubuh OSIS dan ketidakpahaman soal Smasvent dari pengurus DP.
Jika kedua belah pihak ini tidak bisa “membuka diri” maka kemungkinan besar
“kesalahpahaman” akan berdampak kurang baik bagi kedua organisasi itu dan sudah
barang tentu imbasnya kepada sekolah yang kita banggakan ini.
Di
tulisan saya sebelumnya, menyatakan bahwa nuansa Madvent ada pada gagasan
Smasvent. Bukan berarti semua aturan Madvent dibawa masuk ke dalam kegiatan
Smasvent. “Nuansa” yang saya maksud adalah lebih pada sisi adventurenya bukan pada aturan atau persyaratan yang mengikat dalam
kepanitiaan/saker. Ingat, Smasvent bukanlah Madvent ke-9.
Aktifitas
Smasvent kental dengan aktifitas scouting,
sehingga kegiatan pokok Smasvent adalah Penerimaan Tamu Ambalan (PTA). Prosesi
PTA menjadi calon penegak inilah yang dikemas dalam nuansa Madvent. Pengambilan
slayer seperti kebiasaan di Madvent tetap dipertahankan dengan modifikasi ala
pramuka. Slayer akan diganti dengan scarf.
Scarf ini akan digunakan oleh alumni
Smasvent dalam latihan-latihan kepramukaan sebagai tanda bahwa pemakainya
adalah calon penegak sebelum mereka mencapai tingkatan pertama dalam kepenegakan,
yaitu Bantara. Pemakaian scarf hanya
diwajibkan bagi angkatan 10.
Bagaimana
soal kepanitiaan?
Soal
ini akan ditangani oleh pihak sekolah, dalam hal ini dikonsultasikan dengan wakasek
bidang kesiswaan. Namun saya sebagai salah satu dari guru yang diserahi
tanggungjawab sebagai pembina OSIS sekaligus pembina pramuka akan memberikan
penjelasan awal terkait dengan Smasvent. Hitung-hitung sebagai bagian dari
sosialisasi Smasvent yang pelaksanaannya semakin dekat.
Pertama, persyaratan saker. Saker (istilah
yang akan digunakan dalam kepanitiaan Smasvent) adalah gabungan antara pengurus
OSIS dan DP. Dalam hal ini, pengurus OSIS diberi kewenangan untuk memilih
anggota diluar pengurus OSIS dengan syarat pernah mengikuti Madvent. Sementara
dari DP adalah mereka yang sudah mencapai penegak Bantara atau Laksana tanpa
syarat lain. Artinya Saker dari DP tidak harus alumni Madvent. Alasannya siswa
yang telah mencapai Bantara/laksana telah mengikuti serangkaian ujian yang
setara dengan Madvent.
Kedua, pembagian tugas akan diatur
sebagai berikut: (1) Saker dari OSIS/DP alumni madvent bertugas pada kegiatan hiking, penjelajahan dan prosesi
pengambilan scarf. Saker yang bukan
alumni tidak diperkenankan terlibat langsung dalam aktifitas tersebut. (2)
Saker dari DP akan mengambil alih kegiatan upacara, kegiatan anjangsana pos dan
pelantikan. (3) Kegiatan lain di luar dari kegiatan yang disebutkan di atas akan
dikerjakan secara gotong royong.
Ketiga, pemateri Smasvent. Pemateri
Smasvent terdiri dari guru-guru, pembina pramuka dan penegak bantara yang
menjadi peserta ujian SKU Laksana. Pemateri lainnya akan melibatkan orang
“luar” yang paham soal kepramukaan.
Dengan
penjelasan ini, saya berharap tidak ada lagi “kesalahpahaman” soal pembagian
tugas dalam Saker Smasvent. Saya memaklumi adanya pihak-pihak yang kurang puas
dengan penjelasan saya. Tetapi saya mengajak semua pihak, khususnya OSIS dan DP
agar tidak mempermasalahkan segala aturan-aturan yang terkait dengan Saker
Smasvent. Serahkan saja pada pihak sekolah. Semuanya harus tunduk pada aturan
yang ditetapkan pihak sekolah.
Sekali
lagi, selaku pembina harian OSIS dan pembina Pramuka, saya menghimbau kepada
ketua OSIS dan Ketua DP agar meyakinkan anggotanya masing-masing bahwa kegiatan
smasvent adalah kegiatan latihan kepemimpinan dan kedisiplinan dalam semangat
kebersamaan. Keberhasilan dari Smasvent tergantung dari Saker yang solid dan
bertanggungjawab serta tunduk pada aturan yang dibuat oleh pihak sekolah.
Salam
Smasvent!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar