15.7.11

Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami:
1) Penurunan tekanan uap jenuh
2) Kenaikan titik didih
3) Penurunan titik beku
4) Tekanan osmosis

            Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
            Sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang sifat koligatif larutan, ada baiknya mengingat kembali tentang fraksi mol.
Fraksi Mol
Bilangan yang menyatakan rasio jumlah mol zat terlarut dan pelarut dalam larutan disebut fraksi mol.  Misal, dalam suatu larutan terdiri dari zat terlarut A  dan pelarut B, maka fraksi mol A dapat ditulis dengan simbol XA dan fraksi mol B dapat ditulis dengan simbol XB
 kedua fraksi dapat dijumlahkan:


Nah, untuk lebih mudah memahami konsep ini, cermati contoh berikut:
Suatu larutan terdiri dari 2 mol urea dan 8 mol air. Kita dapat mengatakan bahwa ada dua fraksi dalam larutan, yaitu pertama adalah fraksi urea yang besarnya:
Xurea = 2 mol / (2+8) mol = 0,2
dan kedua adalah fraksi airnya:
air   = 8 mol / (2+8) mol = 0,8
Jadi, jumlah kedua fraksi itu adalah :
            Xurea + X­air = 0,2 + 0,8 = 1

Penurunan Tekanan Uap Jenuh (ΔP)
Sumber: Zulfikar, 2008

Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan uap jenuhnya pada suhu tertentu. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Menurut  RAOULT:
P = Po . XB
dimana:
P    = tekanan uap jenuh larutan
Po  = tekanan uap jenuh pelarut murni
XB = fraksi mol pelarut

Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi:
P = Po (1 - XA)
P = Po - Po . XA
Po - P = Po . XA
sehingga:
ΔP = Po . XA
dimana:ΔP = penurunan tekanan uap jenuh pelarut
po = tekanan uap pelarut murni
XA = fraksi mol zat terlarut

Contoh:
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air ! Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.

Jawab:
mol glukosa = 45/180 = 0.25 mol
mol air = 90/18 = 5 mol
fraksi mol larutan glukosa = 0.25/(0.25 + 5) = 0.048
Penurunan tekanan uap jenuh air:
ΔP = Po. XA = 18 x 0.048 = 0.864 mmHg

Latihan Soal-soal UN

Soal 1 
Sebanyak 60 gram urea (Mr=60) dilarutkan dalam 72 gram air (Mr=18). Jika tekanan uap pelarut murni pada 200C adalah 22,5 mmHg, tekanan uap larutan pada suhu itu adalah….
A.      4,50 mmHg
B.      9,00 mmHg
C.   18,00 mmHg        
D.   22,50 mm Hg
E.   29,00 mmHg 
Jawab: C
 
Soal 2 
Perhatikan diagram PT air berikut.
Apabila air pada titik tripelnya dinaikkan suhunya pada tekanan tetap, maka perubahan yang terjadi adalah...
A.  mencair 
B.     menyublim  
C.  membeku 
D.    menyublim dan menguap 
E.     mencair dan menguap

Jawab: B




Soal 3
Perhatikan diagram PT perubahan fasa suatu zat berikut. Bila suhu diubah dari 800 C menjadi 200 C dan tekanan diubah dari 1 atm menjadi 0,5 atm, maka perubahan fasa yang terjadi adalah….
 
A.    padat menjadi cair 
B.     cair menjadi gas 
C.     gas menjadi padat 
D.    cair  menjadi padat 
E.     cair menjadi cair

Jawab : D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar