7.11.14

SEMANGATNYA TUH DI SANA (3)



(Episode: Beautiful Experiences di Giat Tegak) 


Maaf yach. Pada tulisan saya kali ini, saya sedikit lebih serius. Itu karena saya tidak tahu membahas topik ini dimulai dari mana. Hasilnya? Yach, tulisan ini pun terkesan “berat”….
“Berat”? Besi kali hehehe…. Check it out!
Di setiap etape kehidupan manusia selalu ada momen-momen spesial yang mengiringi perjalanan hidupnya. Spesial dalam artian memberi kesan yang membekas di hati dan memberi pengaruh yang signifikan dalam episode kehidupan selanjutnya. Itu yang disebut beautiful experiences. Wah, terkesan rumit bro!
Membicarakan beautiful experiences di berbagai aktifitas pramuka, selalu saja menarik. Banyak aktifitas ambalan dilakukan di luar pangkalan latihan, seperti perkemahan (yang ini merupakan kegiatan favorit ambalan), hiking, dan bakti sosial. Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat diperlukan untuk membangun kekompakan, kemandirian, kebersamaan dan persaudaraan serta menguasai keterampilan-keterampilan yang disyaratkan dalam kepramukaan.
Sebelum kita membicarkan lebih lanjut soal beautiful experiences. Saya terlebih dahulu membahas tentang jenis skill yang harus dimiliki oleh setiap pramuka. Menurut saya, ada dua skill yang dibangun dalam kegiatan pramuka;
Pertama, hard skill. Hard skill merupakan kemampuan menguasai teknik kepramukaan (takpram), seperti kemampuan tali temali, semaphore, penjelajahan, menguasai sandi/morse, membangun tenda, survival, membaca peta, terampil menggunakan kompas dan lain-lain.
Kedua, soft skill. Keterampilan jenis ini adalah kemampuan membangun kekompakan, kemandirian, kebersamaan dan persaudaraan serta kepemimpinan. Indikator keberhasilan keterampilan ini terlihat dari adanya rasa tanggungjawab, kerja keras, komitmen, dan motivasi untuk maju yang dimiliki oleh setiap anggota pramuka.
Kemampuan hard skill dapat dikuasai dengan mudah asalkan giat berlatih. Sedangkan kemampuan soft skill relatif sulit dikuasai karena berasal dari dalam diri pribadi masing-masing. Oleh karena itu dalam giat pramuka penegak, soft skill hanya dapat dibangun melalui aktifitas kelompok seperti perkemahan bersama di alam bebas.
Nah, aktifitas dalam kelompok inilah yang memiliki kecenderungan memunculkan beautiful experiences di setiap individu anggota pramuka. Beautiful experiences yang dihasilkan dari proses pembelajaran soft skill ini mudah melahirkan individu-individu yang bertanggungjawab, pekerja keras, berkomitmen, dan penuh motivasi.
Apa sih hubungan soft skill dengan beautiful experiences?
Baiklah kawan. Agar lebih mudah, saya coba membahas contoh konkrit aktifitas dalam kehidupan perkemahan. Siapa yang tidak suka berkemah? Hampir mustahil kalau ada anak pramuka tidak suka berkemah.
Kegiatan perkemahan umumnya dilakukan di alam bebas. Akan semakin menyenangkan jika lokasi perkemahan jauh dari tempat tinggal kita. Kehidupan di perkemahan tentu tidak sama dengan kehidupan di rumah kita. Di perkemahan, kita hidup dalam kondisi serba kekurangan fasilitas. Di sini kita tidak dapat seenaknya memaksakan kehendak atau keinginan kita harus terpenuhi. Jika kita ingin mandi, maka kita harus turun ke sungai yang mungkin berjarak ratusan meter dari lokasi perkemahan. Jika kita ingin tidur, maka kita harus berdesak-desakan dengan yang lain dalam tenda. Jika ingin makan, kita harus memasaknya sendiri atau bersama teman-teman.
Di perkemahan kita belajar banyak hal. Namun, keinginan kita selalu dibatasi oleh kondisi lingkungan kita yang serba kekurangan. Disinilah proses “belajar” dimulai. Dalam kemandirian kita “belajar” menjadi pekerja keras, dalam kepemimpinan kita “belajar” bertanggungjawab, dalam kekompakan kita “belajar” memotivasi diri sendiri dan orang lain, dan dalam kebersamaan dan persaudaraan kita “belajar” berkomitmen.
Nah, peristiwa dalam proses “belajar” itu merupakan momen spesial yang membekas di sanubari kita. Momentum “belajar” di perkemahan pramuka semakin bersemangat jika diisi dengan permainan penerapan dasa darma. Selalu ada sisi petualang dalam diri kita. Dan ini saya sebut sebagai beautiful experiences, yang mengubah cara pandang dan tindakan kita selanjutnya. Yach, Semangatnya tuh di sana.
Sebagai renungan, saya menuliskan satu quote manis dari Bapak Dahlan Iskan, “jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS? Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR? Jika setiap do'a kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR?”
Salam Pramuka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar