(Episode: Beautiful
Experiences di Giat Tegak)
Maaf
yach. Pada tulisan saya kali ini,
saya sedikit lebih serius. Itu karena saya tidak tahu membahas topik ini
dimulai dari mana. Hasilnya? Yach,
tulisan ini pun terkesan “berat”….
“Berat”?
Besi kali hehehe…. Check it out!
Di
setiap etape kehidupan manusia selalu ada momen-momen spesial yang mengiringi
perjalanan hidupnya. Spesial dalam artian memberi kesan yang membekas di hati
dan memberi pengaruh yang signifikan dalam episode kehidupan selanjutnya. Itu
yang disebut beautiful experiences. Wah, terkesan
rumit bro!
Membicarakan beautiful experiences di berbagai aktifitas pramuka, selalu saja menarik. Banyak aktifitas ambalan dilakukan di luar
pangkalan latihan, seperti perkemahan (yang ini merupakan kegiatan favorit
ambalan), hiking, dan bakti sosial. Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat
diperlukan untuk membangun kekompakan, kemandirian, kebersamaan dan
persaudaraan serta menguasai keterampilan-keterampilan yang disyaratkan dalam
kepramukaan.
Sebelum kita membicarkan lebih lanjut soal beautiful
experiences. Saya
terlebih dahulu membahas tentang jenis skill yang harus dimiliki oleh setiap
pramuka. Menurut saya, ada dua skill yang dibangun dalam kegiatan pramuka;
Pertama, hard skill. Hard skill
merupakan kemampuan menguasai teknik kepramukaan (takpram), seperti kemampuan
tali temali, semaphore, penjelajahan, menguasai sandi/morse, membangun tenda,
survival, membaca peta, terampil menggunakan kompas dan lain-lain.
Kedua, soft skill. Keterampilan
jenis ini adalah kemampuan membangun kekompakan, kemandirian, kebersamaan dan
persaudaraan serta kepemimpinan. Indikator keberhasilan keterampilan ini
terlihat dari adanya rasa tanggungjawab, kerja keras, komitmen, dan motivasi
untuk maju yang dimiliki oleh setiap anggota pramuka.
Kemampuan hard skill dapat dikuasai dengan
mudah asalkan giat berlatih. Sedangkan kemampuan soft skill relatif
sulit dikuasai karena berasal dari dalam diri pribadi masing-masing. Oleh
karena itu dalam giat pramuka penegak, soft skill hanya dapat dibangun
melalui aktifitas kelompok seperti perkemahan bersama di alam bebas.
Nah, aktifitas dalam kelompok inilah yang memiliki
kecenderungan memunculkan beautiful experiences
di setiap individu anggota pramuka. Beautiful
experiences yang dihasilkan dari proses pembelajaran soft skill ini mudah melahirkan individu-individu yang
bertanggungjawab, pekerja keras, berkomitmen, dan penuh motivasi.
Apa
sih hubungan soft skill dengan beautiful experiences?
Baiklah kawan. Agar lebih mudah, saya coba membahas
contoh konkrit aktifitas dalam kehidupan perkemahan. Siapa yang tidak suka
berkemah? Hampir mustahil kalau ada anak pramuka tidak suka berkemah.
Kegiatan perkemahan umumnya dilakukan di alam
bebas. Akan semakin menyenangkan jika lokasi perkemahan jauh dari tempat
tinggal kita. Kehidupan di perkemahan tentu tidak sama dengan kehidupan di
rumah kita. Di perkemahan, kita hidup dalam kondisi serba kekurangan fasilitas.
Di sini kita tidak dapat seenaknya memaksakan kehendak atau keinginan kita
harus terpenuhi. Jika kita ingin mandi, maka kita harus turun ke sungai yang
mungkin berjarak ratusan meter dari lokasi perkemahan. Jika kita ingin tidur,
maka kita harus berdesak-desakan dengan yang lain dalam tenda. Jika ingin
makan, kita harus memasaknya sendiri atau bersama teman-teman.
Di perkemahan kita belajar banyak hal. Namun, keinginan
kita selalu dibatasi oleh kondisi lingkungan kita yang serba kekurangan. Disinilah
proses “belajar” dimulai. Dalam kemandirian kita “belajar”
menjadi pekerja keras, dalam kepemimpinan kita “belajar” bertanggungjawab,
dalam kekompakan kita “belajar” memotivasi diri sendiri dan orang lain, dan
dalam kebersamaan dan persaudaraan kita “belajar” berkomitmen.
Nah, peristiwa dalam proses “belajar” itu merupakan
momen spesial yang membekas di sanubari kita. Momentum “belajar” di perkemahan
pramuka semakin bersemangat jika diisi dengan permainan penerapan dasa darma. Selalu
ada sisi petualang dalam diri kita. Dan ini saya sebut sebagai beautiful
experiences, yang mengubah
cara pandang dan tindakan kita selanjutnya.
Yach, Semangatnya tuh di sana.
Sebagai renungan, saya menuliskan satu quote
manis dari Bapak Dahlan Iskan, “jika semua yang kita kehendaki terus kita
MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS? Jika semua yang kita impikan segera
TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR? Jika setiap do'a kita terus DIKABULKAN,
bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR?”
Salam Pramuka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar