Foto: Finalis ISPO 2015 dari SMAN Madani saat pameran hasil risetnya (dokkolpri)
“Ini adalah papan komposit yang tahan api,” kata Rizaldy saat
pengunjung bertanya tentang benda tipis yang dipajang di atas meja pameran
stand SMAN Madani. “Papan ini dibuat dari
campuran sampah organik dan PVAc yang diberi Dry Chemical Powder sebagai
selimutnya,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Dialog tersebut
terjadi di even ISPO (Indonesian Science Project Olympiad) 2015 yang
dilaksanakan oleh PASIAD Indonesia di
Sekolah Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, Banten.
Foto: stand pameran finalis ISPO 2015 (dokkolpri) |
Seperti yang sudah
ditulis diblog ini (baca: Silent Area), dua siswa SMAN Madani, Rizaldi dan
Munawwir melakukan riset selama dua bulan terkait dengan papan nanokomposit
tahan api untuk diikutkan dalam ISPO. Atas usahanya itu, mereka berhasil masuk
sebagai finalis ISPO VII. Keduanya pun diundang untuk memamerkan sekaligus
mempresentasikan hasil risetnya dihadapan dewan juri tanggal 16 – 18 Februari
2015 di Sekolah Kharisma Bangsa tempat ISPO VII dilaksanakan.
Kesuksesan tim SMAN
Madani diajang ini adalah yang pertama kalinya sejak ISPO I digelar tahun 2009.
Keberhasilan ini patut diapresiasi karena dari 900 lebih makalah yang masuk di
dewan juri, hanya 125 makalah yang dinyatakan sebagai finalis ISPO 2015.
Meskipun tidak
membawa pulang medali, tim SMAN Madani bertekad untuk mengembangkan hasil
risetnya untuk diikutkan dalam lomba-lomba yang sejenis.
Apakah ISPO?
Kegiatan ISPO merupakan
kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh Yayasan PASIAD (Pacific
Countries Social & Economic Solidarity Association) bermarkas di Turki.
Pasiad Indonesia bergerak dibidang pendidikan, sosial dan budaya.
Foto: Walikota Tangsel turut menghadiri penutupan ISPO |
Salah satu bentuk
komitmen PASIAD dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia adalah melaksanakan
even ISPO. Ajang ISPO merupakan langkah awal dalam mendorong para remaja untuk
mencintai ilmu pengetahuan, membudayakan berfikir ilmiah, melakukan penelitian,
pengembangan, dan menghasilkan produk-produk ilmiah.
Seperti yang termuat
dalam web resmi ISPO (www.ispo.or.id), kegiatan ISPO dilandasi oleh pemikiran
bahwa dalam dunia global, persaingan antar negara masih terus berlangsung dalam
berbagai dimensi. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya persaingan tersebut
adalah masalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk persaingan dan
perkembangan, hal yang penting bukanlah masalah transfer ilmu pengetahuan dan
teknologi, tetapi usaha untuk memproduksi sendiri teknologi.
ISPO dapat diikuti oleh
siswa setingkat SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA dengan kategori Kimia, Fisika, Biologi,
Komputer dan Teknologi. Peserta yang ingin ikut ISPO mengirimkan makalah ke
panitia yang akan diseleksi oleh Dewan Juri yang berasal dari berbagai
perguruan tinggi. Peserta yang makalahnya terjaring sebagai finalis akan
diundang oleh panitia untuk dinilai dalam presentasi dan pameran.
Bagi siswa yang
tertarik dengan riset silakan mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang ISPO
berikutnya. Salam Riset!!!...
dari dulu tertarik dengan Science, tapi sampai saat ini belum bisa berkecimpung dengan dunia science, tapi melihat mereka sudah berprestasi membuat saya senang
BalasHapus