(Episode: Hijau Bumiku di Tanambulava)
Saya teringat komen dari Ibu Endang Kusumarini S.Pd., pembina pramuka putri SMAN
Madani ketika saya memasang link blog
saya yang memuat artikel Sabina, Seandainya Kamu Pembina Pramuka di sosial media (sosmed) facebook beberapa
waktu lalu. “Ada-ada aja ini pak
Aris,” tulis Ibu Endang dengan sedikit berkelakar ketika membaca artikel mimpi saya
tersebut.
Kali ini saya serius. Sumpah! Tidak
seperti cerita di artikel mimpi saya itu. Meskipun judul postingan ini plesetan dari lagu Cita Citata, sakitnya tuh di sini, namun tulisan ini
sama sekali tidak ada hubungannya dengan lagu tersebut. Jadi, biasalah. Secara
saat ini, lagu bergendre dangdut itu terdengar di mana-mana dan jadi perbincangan
ramai di dunia maya. Bahkan telah menjadi trending
topic di sosmed. Tak heran jika anak-anak usia SD, remaja bahkan orang
dewasa sangat menggemari lagu ini (termasuk saya he he he). Maksud dari judul lagu
ini, jika diselingkuhi sang pacar sakitnya terasa di hati.
Lho? “Kabel”nya mana?
Jadi
gini.., tidak ada salahnya kalau saya
sedikit meminjam ketenaran dari judul lagu itu, sambil ngarep berita ini menjadi trending
topic di sosmed. Itu sah-sah saja khan?
Yah.. parah! Masih nggak nyambung, bro!
Baiklah,
daripada benjol…!!!
Ini
cerita soal anak-anak pramuka Tanambulava. Terus terang saya sesungguhnya
merasa sangat bersalah dengan anak-anak itu khususnya penegak laksana dari ambalan
SMAN 2 Sigi Biromaru dan kakak-kakak pembinanya. Pasalnya, saya dah janji akan datang bersama penegak
laksana SMAN Madani untuk bergabung sekaligus meliput kegiatan go green go health yang spektakuler itu.
Namun rencana tinggal rencana, Tuhanlah yang menentukan. Entah mengapa, pas pelaksanaan selama tiga hari kegiatan
itu, saya seperti kebanjiran kerjaan.
Di mulai dari mempersiapkan peserta Jambore Pemuda di STQ, Peringatan 1
Muharram, Revitalisasi OSIS, Bimbingan penelitian Kimia untuk ISPO, Bimbingan
OSN Kimia sampai mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan
Vatulemo. Truss yang terakhir
menghadiri pameran khusus siswa akselerasi SMAN Madani di Gebyar PK-PLK di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sulawesi Tengah.
Kendati
kesibukan yang begitu menyita waktu, saya rela mengikuti segala aktifitas
go green go health tersebut via facebook yang sengaja dipost oleh anak-anak pramuka dan kakak
pembinanya. Maaf yach kawan.
Saya
pun jadi tukang ngintip status-status
mereka. Untungnya, mereka adalah fesbukers
pramuka yang handal (biasa jow, Kak!).
Komen-komen dan foto-foto kegiatan
yang dipost selama tiga hari
pelaksanaan kegiatan yang luar biasa itu, saya pelototi terus seolah-olah takut kehilangan momen yang bersejarah
itu. Cie cie cie…!
Dari
barisan fesbukers pembina, ada Asnandar T’Sby, Sandi Widhianto, Muhammad Hendrik, Ozy Lupus, en Yune Punya Ello. Mereka adalah Kakak Pembina yang tidak asing bagi saya. Ada pula fesbukers dari pasukan SMPN 2 Sigi
Biromaru, si Lutfia Septhiawan dan Wulandari yang suka bikin status galau, hehehe. (Apa kabar ade-ade? Eksis truss……) Meskipun
hanya tukang ngitip, saya merasakan
semangat dan keceriaan mereka yang terekam dari foto-foto di sosmed tersebut.
Dari
wawancara saya secara daring (dalam jaringan) dengan Asnandar T’Sby, bahwa kegiatan
yang mengusung tema, Hijau Bumiku di
Tanambuva diikuti oleh beberapa sekolah yang ada di wilayah kecamatan Tanambulava.
Dari perindukan siaga, ada SD Inpres Sibalaya Utara, SDN Inti Sibalaya Utara,
dan SD inpres Sibalaya Selatan. Tidak ketinggalan pasukan penggalang dari SMPN
2 Sigi Biromaru dan MTs Alkhairaat Sibalaya turut ambil bagian.
Kegiatan
yang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 26 – 28 Oktober 2014 itu,
mendapat dukungan penuh dari pemerintah kecamatan dan aparat desa Sibalaya. Ratusan
bibit tanaman produksi seperti rambutan, mangga dan nangka di sebar di beberapa
tempat yang menjadi target penghijauan. Halaman rumah penduduk menjadi sasaran utama
program go green go health.
Gagasan briliant dari ambalan SMAN 2 Sigi Biromaru itu sungguh suatu bentuk
gagasan kreatif dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-86 yang mengusung
tema nasional “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan
Berkelanjutan”.
Program go green go health sangat sesuai
dengan tema sumpah pemuda tahun ini. Saya sangat mengapreasiasi jika peringatan
sumpah pemuda tidak sekedar semonial belaka. Semangat sumpah pemuda tidak
sekedar diperlihatkan pada hikmadnya upacara atau ramainya spanduk yang berisi
slogan-slogan semangat sumpah pemuda. Saat ini, semangat sumpah pemuda adalah
semangat untuk berbuat dan berkarya untuk bangsa. Itulah wujud dari
nasionalisme kita.
Bagi
saya, apa yang dilakukan anak-anak dan pembina pramuka Tanambulava adalah wujud
dari rasa cinta mereka pada tanah air. Semangat nasionalisme ada di sini, di
tetesan peluh anak-anak pramuka Tanambulava. Semangat Sumpah Pemuda ada
di sini, di hamparan tanah-tanah coklat Tanambulava yang ditanami bibit-bibit.
TETAPI
yang sesungguhnya bagi saya, semangatnya
tuh di sana, di jiwa kakak
pembina yang selalu menggerakkan sekaligus memompa gairah dan semangat
anak-anak binaanya. Tanpa itu, anak-anak akan kehilangan arah bahkan kehilangan
semangat yang sesungguhnya. Sekali lagi, semangatnya “disana”, direlung hati
yang paling dalam kakak pembina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar