30.10.14

SEMANGATNYA TUH DI SANA (1)


(Episode: Hijau Bumiku di Tanambulava)


          Saya teringat komen dari Ibu Endang Kusumarini S.Pd., pembina pramuka putri SMAN Madani ketika saya memasang link blog saya yang memuat artikel Sabina, Seandainya Kamu Pembina Pramuka di sosial media (sosmed) facebook beberapa waktu lalu. “Ada-ada aja ini pak Aris,” tulis Ibu Endang dengan sedikit berkelakar ketika membaca artikel mimpi saya tersebut.
          Kali ini saya serius. Sumpah! Tidak seperti cerita di artikel mimpi saya itu. Meskipun judul postingan ini plesetan dari lagu Cita Citata, sakitnya tuh di sini, namun tulisan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan lagu tersebut. Jadi, biasalah. Secara saat ini, lagu bergendre dangdut itu terdengar di mana-mana dan jadi perbincangan ramai di dunia maya. Bahkan telah menjadi trending topic di sosmed. Tak heran jika anak-anak usia SD, remaja bahkan orang dewasa sangat menggemari lagu ini (termasuk saya he he he). Maksud dari judul lagu ini, jika diselingkuhi sang pacar sakitnya terasa di hati.
          Lho? “Kabel”nya mana?
Jadi gini.., tidak ada salahnya kalau saya sedikit meminjam ketenaran dari judul lagu itu, sambil ngarep berita ini menjadi trending topic di sosmed. Itu sah-sah saja khan? Yah.. parah! Masih nggak nyambung, bro!
Baiklah, daripada benjol…!!!
Ini cerita soal anak-anak pramuka Tanambulava. Terus terang saya sesungguhnya merasa sangat bersalah dengan anak-anak itu khususnya penegak laksana dari ambalan SMAN 2 Sigi Biromaru dan kakak-kakak pembinanya. Pasalnya, saya dah janji akan datang bersama penegak laksana SMAN Madani untuk bergabung sekaligus meliput kegiatan go green go health yang spektakuler itu. Namun rencana tinggal rencana, Tuhanlah yang menentukan. Entah mengapa, pas pelaksanaan selama tiga hari kegiatan itu, saya seperti kebanjiran kerjaan. Di mulai dari mempersiapkan peserta Jambore Pemuda di STQ, Peringatan 1 Muharram, Revitalisasi OSIS, Bimbingan penelitian Kimia untuk ISPO, Bimbingan OSN Kimia sampai mengikuti upacara peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan Vatulemo. Truss yang terakhir menghadiri pameran khusus siswa akselerasi SMAN Madani di Gebyar PK-PLK di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Sulawesi Tengah.
Kendati kesibukan yang begitu menyita waktu, saya rela mengikuti segala aktifitas go green go health tersebut via facebook yang sengaja dipost oleh anak-anak pramuka dan kakak pembinanya. Maaf yach kawan.
Saya pun jadi tukang ngintip status-status mereka. Untungnya, mereka adalah fesbukers pramuka yang handal (biasa jow, Kak!). Komen-komen dan foto-foto kegiatan yang dipost selama tiga hari pelaksanaan kegiatan yang luar biasa itu, saya pelototi terus seolah-olah takut kehilangan momen yang bersejarah itu. Cie cie cie…!
 Dari barisan fesbukers pembina, ada Asnandar T’Sby, Sandi Widhianto, Muhammad Hendrik, Ozy Lupus, en Yune Punya Ello. Mereka adalah Kakak Pembina yang tidak asing bagi saya. Ada pula fesbukers dari pasukan SMPN 2 Sigi Biromaru, si Lutfia Septhiawan dan Wulandari yang suka bikin status galau, hehehe. (Apa kabar ade-ade? Eksis truss……) Meskipun hanya tukang ngitip, saya merasakan semangat dan keceriaan mereka yang terekam dari foto-foto di sosmed tersebut.
Dari wawancara saya secara daring (dalam jaringan) dengan Asnandar T’Sby, bahwa kegiatan yang mengusung tema, Hijau Bumiku di Tanambuva diikuti oleh beberapa sekolah yang ada di wilayah kecamatan Tanambulava. Dari perindukan siaga, ada SD Inpres Sibalaya Utara, SDN Inti Sibalaya Utara, dan SD inpres Sibalaya Selatan. Tidak ketinggalan pasukan penggalang dari SMPN 2 Sigi Biromaru dan MTs Alkhairaat Sibalaya turut ambil bagian.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 26 – 28 Oktober 2014 itu, mendapat dukungan penuh dari pemerintah kecamatan dan aparat desa Sibalaya. Ratusan bibit tanaman produksi seperti rambutan, mangga dan nangka di sebar di beberapa tempat yang menjadi target penghijauan. Halaman rumah penduduk menjadi sasaran utama program go green go health.
          Gagasan briliant dari ambalan SMAN 2 Sigi Biromaru itu sungguh suatu bentuk gagasan kreatif dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-86 yang mengusung tema nasional “Bangun Soliditas Pemuda Maju dan Berkelanjutan”. Program go green go health sangat sesuai dengan tema sumpah pemuda tahun ini. Saya sangat mengapreasiasi jika peringatan sumpah pemuda tidak sekedar semonial belaka. Semangat sumpah pemuda tidak sekedar diperlihatkan pada hikmadnya upacara atau ramainya spanduk yang berisi slogan-slogan semangat sumpah pemuda. Saat ini, semangat sumpah pemuda adalah semangat untuk berbuat dan berkarya untuk bangsa. Itulah wujud dari nasionalisme kita.
Bagi saya, apa yang dilakukan anak-anak dan pembina pramuka Tanambulava adalah wujud dari rasa cinta mereka pada tanah air. Semangat nasionalisme ada di sini, di tetesan peluh anak-anak pramuka Tanambulava. Semangat Sumpah Pemuda ada di sini, di hamparan tanah-tanah coklat Tanambulava yang ditanami bibit-bibit.
TETAPI yang sesungguhnya bagi saya, semangatnya tuh di sana, di jiwa kakak pembina yang selalu menggerakkan sekaligus memompa gairah dan semangat anak-anak binaanya. Tanpa itu, anak-anak akan kehilangan arah bahkan kehilangan semangat yang sesungguhnya. Sekali lagi, semangatnya “disana”, direlung hati yang paling dalam kakak pembina. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar