Senang
Menulis Diary, Akhirnya Menulis Buku
Pevita Pearce (Foto: kapanlagi.com) |
Kepahitan
dan sakit hati
adalah
kunci sukses ketika kita bisa menghadapi
dan
membawanya ke arah yang positif.
Terima
kasih, masa lalu.
Selamat
tinggal, masa lalu.
Selamat
datang, matahari.
Kini,
aku dapat kembali bersinar.
Kalimat indah di atas adalah kutipan
dari bagian akhir buku buah karya dari Pevita Pearce, Our Notebook: Peace in Mind, War at Heart, yang dirilis tahun 2014 lalu.
Buku setebal 128 halaman itu masuk dalam salah satu daftar koleksi dari sekian
buku di perpustakaan pribadi saya. Desain cover yang menarik dan cetakan luks dalam balutan warna yang tidak
mencolok, buku Pevita Pearce terlihat
unik.
Pevita Pearce yang punya nama
lengkap Pevita Cleo Eileen Pearce merupakan artis berdarah campuran Inggris dan
Banjarmasin. Pevita mengawali karirnya sejak usia remaja dengan membintangi
sebuah film berjudul "Denias, Senandung di Atas Awan" tahun 2006.
Sepak terjang pemeran film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
itu sungguh menarik untuk dibahas. Namun kutipan indah di
awal tulisan inilah yang menyeret pikiran dan tangan saya untuk menulis sang
pemenang Actress of the Year dalam
penghargaan Indonesian Choice Awards tahun
2014 lalu.
Pevita Pearce (http://createapk.com) |
Menulis bagi Pevita merupakan hobi
sejak masih kecil. Ia mengaku sering menuliskan pengalaman kesehariannya di
buku diary sejak masih di bangku Sekolah Dasar. Dalam buku perdannya, artis
cantik yang jago akting ini menulis cerita tentang petualangan menuju puncak
sebagai seorang artis dalam buku tersebut. Tak luput pula, tentang catatan
perjalanan kisah asmaranya yang indah sekaligus kelam, yang mungkin luput dari
pemberitaan tersaji dalam buku itu. Gambaran kisah perjalanan hidup Pevita dengan
bumbu kisah cinta yang mengalami pasang-surut, diungkap dengan gaya puitis.
Meskipun demikian, seperti yang
dilansir dari beberapa berita media daring, Pevita mengaku bahwa tidak
sepenuhnya yang ditulis dalam bukunya merupakan kisah nyata, melainkan sebagian
dibumbui cerita fiksi yang membuat buku ini menarik untuk dibaca.
Bagi saya, apa yang ditulis Pevita
adalah sebuah pengalaman yang berharga dan menarik. Masa lalu yang kelam dan
pahit serta rasa sakit hati yang berhasil ia lewati sarat dengan nilai juang
dan kerja keras sehingga berbuah sukses.
Yang paling diapresiasi dari seorang
Pevita Pearce adalah keberaniannya menulis buku. Salut!
keresahan yang berbuah karya, keren sekali
BalasHapus