Majalah dinding atau populer dengan “mading” adalah salah satu jenis media komunikasi massa yang paling sederhana yang dipampang pada dinding atau yang sejenisnya. Jika dilihat dari bentuknya, memang seperti itulah majalah. Ada sampul (cover), ada daftar isi, ada banyak kolom yang harus diisi. Dibandingkan tata letak bentuk atau desain, isi Mading harus berkualitas. Artinya, Mading hendaknya tidak hanya menonjolkan bentuk.
Secara prinsip, isi Mading dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu informasi, ada opini atau pendapat dan rekreasi atau hiburan. Dari tiga bagian pokok ini, unsur opini dan hiburan harus lebih menonjol dari peran informasi. Jenis tulisan opini, antara lain tajuk, pojok, karikatur, atau suara pembaca. Tulisan yang tergolong rekreasi seperti komik, kata-kata
mutiara, puisi, cerpen, foto-foto kegiatan, anekdot dan masih banyak lagi.
mutiara, puisi, cerpen, foto-foto kegiatan, anekdot dan masih banyak lagi.
Mading ditulis untuk dibaca. Namun kenyataan yang sering terlihat adalah sepi dari pembaca. Kalaupun ada pembaca, mereka bukanlah pembaca yang ingin menghayati tulisannya, melainkan hanya membaca judul-judulnya dengan tidak menghendaki isinya secara detail. Pembaca betul-betul hanya sekedar orang lewat yang sebentar melihat sesuatu di papan mading, kemudian berlalu pergi. Nah, kondisi seperti ini segera diatasi. Apabila pembaca kurang tertarik membaca mading, langkah yang harus segera diambil adalah upaya menciptakan daya tarik. Berikut beberapa tips untuk menciptakan daya tarik pembaca:
· Tampilan
Setiap penerbitan usahakan perwajahan mading selalu bervariasi. Contoh pada penerbitan sebelumnya kolom-kolom dibatasi dengan garis, maka pada penerbitan berikutnya garis-garis itu ditiadakan atau batas antar kolom dibiarkan kosong, dan sebagainya. Dengan adanya variasi itu, akan lahir wajah baru dalam setiap penerbitan.
· Bekerja sama dengan guru
Jika ada tugas dari guru, misalnya menulis puisi atau cerpen, mintalah kepada guru yang bersangkutan untuk merekomendasikan puisi-puisi atau cerpen yang terbaik untuk dipajang di Mading. Selain itu Mading dapat juga menjadi tempat untuk menempelkan kunci jawaban ulangan harian yang sudah dilakukan di kelas. Karena siswa ingin melihat berapa nilai pekerjaannya, pasti ada keinginan untuk melihat Mading.
Bagaimana dengan Majalah Dinding SMAN Madani ? Dilihat dari segi lokasi, Mading SMAN Madani sangat strategis karena keberadaanya di tempat yang sering dilewati siswa menuju kelas atau sebaliknya. Sayangnya, lokasi yang strategis itu tidak menjadikan Mading SMAN Madani ramai pembaca. Oleh karena itu pengelola atau pengurus Mading yang baru dibentuk setelah pelatihan jurnalistik 3 harus memiliki kemampuan pengelolaan dan manajemen yang handal. Yang tidak kalah penting adalah kemauan dan kecintaan yang tinggi pada kerja-kerja jurnalsitik akan membuat kebanggaan menjadi pengurus Mading SMAN Madani dan semangat kebersamaan akan terus terpelihara di lingkungan sekolah yang kita cintai ini. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar