22.8.14

Guru Go Blog, Siswa Go For



Perubahan dunia yang berjalan dengan begitu cepat sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan tersebut turut mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya bidang pendidikan.
Tak pelak lagi, pendidikan di Indonesia pun “dipaksa” untuk menyesuaikan lajunya perkembangan dunia global. Di mulai dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang disempurnakan menjadi kurikulum 2013 (K-13), yang di dalamnya memuat rekomendasi-rekomendasi perubahan pola pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Rekomendasi-rekomendasi perubahan pola pembelajaran tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 68 dan 69 tahun 2013 tentang struktur kurikulum SMP/MTs dan SMA/MA, yang menegaskan, di antaranya adalah perubahan pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya). Selain itu, perubahan pola pembelajaran yang selama ini terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet).

Masih ditemukan pola pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung text book dan terpusat pada guru. Berbagai media dalam dunia maya memberikan berbagai alternatif  yang mampu mengakomodasi semua fungsi dari proses pembelajaran, seperti blog, sosial media, e-mail, dan sebagainya masih jarang dijamah oleh guru. Padahal media-media ini begitu mudah diakses dan praktis dalam penggunaannya.
Salah satu media yang fleksibilitasnya paling relevan dengan proses pembelajaran adalah blog. Blog adalah kependekan dari weblog, istilah yang pertama kali digunakan oleh John Barger pada tahun 1997. Istilah Weblog digunakan untuk menyebut kelompok website pribadi yang selalu update secara kontinyu dan berisi link-link ke website lain yang dianggap menarik disertai dengan komentar-komentar dari pembuatnya. Weblog merupakan website pribadi yang memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, dokumen-dokumen (file-file word, excel, pdf, ppt, dan lain-lain), gambar, animasi, video ataupun multimedia lainnya.
Pemanfaatan weblog sebagai media pembelajaran memiliki dua keuntungan; (1) Segi efektifitas, siswa menjadi lebih aktif dalam belajar karena materi ajar dapat diupload oleh guru, sehingga siswa tinggal mengunduhnya, (2) Segi efisiensi, siswa dapat mengakses materi ajar kapanpun, sehingga alokasi waktu dalam proses pembelajaran di kelas dapat diganti dengan kegiatan lain.
Alasan mengapa weblog dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Weblog dapat dibuat dengan mudah oleh guru tanpa memerlukan bahasa pemograman yang rumit. Selain itu weblog mudah diakses oleh siswa kapan saja dan di mana saja.
Huette (2006) mengemukakan keuntungan dari penggunaan blog di ruang kelas antara lain; (1) dapat mempromosikan berpikir kritis dan analitis, (2) dapat mendorong siswa untuk kreatif, berpikir intuitif dan asosiasional, (3) dapat mendorong berpikir analogis, (4) potensi peningkatan akses dan paparan untuk informasi yang berkualitas, dan (5) kombinasi interaksi soliter dan sosial.
Trik Blog Pembelajaran
Pengalaman penulis dalam memanfaatkan media blog dalam proses pembelajaran di kelas terlihat pada antusias mengikuti skenario pembelajaran dan tingginya rasa ingin tahu siswa terhadap obyek yang dibahas.
Apa yang mesti dilakukan guru? Guru cukup menyediakan dua jenis blog yang terdiri dari; (1) Blog Guru. Blog ini dijalankan oleh guru di kelas maya. Isi dari blog ini biasanya terbatas pada silabus, materi ajar, dan tugas mandiri untuk siswa. Guru bisa memasang link-link ke website yang isinya relevan dengan materi ajar yang sedang dipelajari. Di blog ini pula, siswa dapat mengunduh materi ajar atau tugas-tugas yang akan dikerjakan. Tipe blog ini sengaja dirancang khusus untuk informasi searah sehingga membatasi ruang gerak siswa dalam berkreasi. (2) Blog Kelas. Blog ini memiliki karakteristik share antara guru dan siswa. Siswa dapat memposting tugas kelompok berupa artikel atau laporan kegiatan serta dapat mengirimkan tugas dalam bentuk file melalui fasilitas email me form dan google drive yang sengaja dikolaborasi di blog kelas. Ruang diskusi kolaboratif antara guru dan siswa atau sesama siswa tersedia secara otomatis. Siswa diberikan kebebasan yang lebih untuk menulis dan berinteraksi dalam blog jenis ini.
Kedua blog yang disarankan di atas sangat memudahkan guru dalam manejemen tugas-tugas guru, baik dalam proses pembelajaran tatap muka di kelas maupun penilaian otentik. Siswa pun dapat mengakses semua materi ajar dan tugas-tugas yang diberikan guru secara online di mana saja dan kapanpun.
          Jika guru memanfaatkan blog sebagai media dalam pembelajaran konvensional (tatap muka) di kelas, maka pembelajaran akan direspon baik oleh siswa. Dengan kata lain, jika guru go blog maka siswa go for

Aris Arianto
(Dimuat di Palu Ekspres 9 Agustus 2014)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar