Perubahan dunia yang
berjalan dengan begitu cepat sebagai akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kemajuan tersebut turut mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam
memanfaatkan hasil-hasil teknologi dalam seluruh aspek kehidupan manusia,
termasuk di dalamnya bidang pendidikan.
Tak pelak lagi,
pendidikan di Indonesia pun “dipaksa” untuk menyesuaikan lajunya perkembangan dunia
global. Di mulai dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang
disempurnakan menjadi kurikulum 2013 (K-13), yang di dalamnya memuat rekomendasi-rekomendasi
perubahan pola pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Rekomendasi-rekomendasi
perubahan pola pembelajaran tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 68 dan 69 tahun 2013 tentang struktur kurikulum SMP/MTs dan
SMA/MA, yang menegaskan, di antaranya adalah perubahan pola pembelajaran satu arah (interaksi
guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya). Selain itu, perubahan pola
pembelajaran yang selama ini terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet).
Masih ditemukan pola
pembelajaran yang dilakukan oleh guru cenderung text book dan terpusat pada guru.
Berbagai media dalam dunia maya memberikan berbagai alternatif yang mampu
mengakomodasi semua fungsi dari proses pembelajaran, seperti blog, sosial
media, e-mail, dan sebagainya masih jarang dijamah oleh guru. Padahal
media-media ini begitu mudah diakses dan praktis dalam penggunaannya.
Salah satu media yang
fleksibilitasnya paling relevan dengan proses pembelajaran adalah blog. Blog
adalah kependekan dari weblog,
istilah yang pertama kali digunakan oleh John Barger pada tahun 1997. Istilah Weblog digunakan untuk
menyebut kelompok website pribadi yang selalu update secara kontinyu dan berisi
link-link ke website lain yang dianggap menarik disertai dengan
komentar-komentar dari pembuatnya. Weblog merupakan website pribadi yang
memungkinkan para pembuatnya menampilkan berbagai jenis isi pada web dengan
mudah, seperti karya tulis, kumpulan link internet, dokumen-dokumen (file-file
word, excel, pdf, ppt, dan lain-lain), gambar, animasi, video ataupun
multimedia lainnya.
Pemanfaatan weblog sebagai
media pembelajaran memiliki dua keuntungan; (1) Segi efektifitas, siswa menjadi
lebih aktif dalam belajar karena materi ajar dapat diupload oleh guru, sehingga
siswa tinggal mengunduhnya, (2) Segi efisiensi, siswa dapat mengakses materi
ajar kapanpun, sehingga alokasi waktu dalam proses pembelajaran di kelas dapat
diganti dengan kegiatan lain.
Alasan mengapa weblog
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Weblog dapat dibuat dengan mudah oleh
guru tanpa memerlukan bahasa pemograman yang rumit. Selain itu weblog mudah
diakses oleh siswa kapan saja dan di mana saja.
Huette (2006) mengemukakan
keuntungan dari penggunaan blog di ruang kelas antara lain; (1) dapat
mempromosikan berpikir kritis dan analitis, (2) dapat mendorong siswa untuk
kreatif, berpikir intuitif dan asosiasional, (3) dapat mendorong berpikir
analogis, (4) potensi peningkatan akses dan paparan untuk informasi yang
berkualitas, dan (5) kombinasi interaksi soliter dan sosial.
Trik Blog Pembelajaran
Pengalaman penulis
dalam memanfaatkan media blog dalam proses pembelajaran di kelas terlihat pada
antusias mengikuti skenario pembelajaran dan tingginya rasa ingin tahu siswa
terhadap obyek yang dibahas.
Apa yang mesti
dilakukan guru? Guru cukup menyediakan dua jenis blog yang terdiri dari; (1) Blog
Guru. Blog ini dijalankan
oleh guru di kelas maya. Isi dari blog ini biasanya terbatas pada silabus, materi
ajar, dan tugas mandiri untuk siswa. Guru bisa memasang link-link ke website
yang isinya relevan dengan materi ajar yang sedang dipelajari. Di blog ini
pula, siswa dapat mengunduh materi ajar atau tugas-tugas yang akan dikerjakan. Tipe
blog ini sengaja dirancang khusus untuk informasi searah sehingga membatasi
ruang gerak siswa dalam berkreasi. (2) Blog Kelas. Blog ini memiliki karakteristik share antara guru dan siswa. Siswa dapat memposting tugas kelompok
berupa artikel atau laporan kegiatan serta dapat mengirimkan tugas dalam bentuk
file melalui fasilitas email me form
dan google drive yang sengaja
dikolaborasi di blog kelas. Ruang diskusi kolaboratif antara guru dan siswa
atau sesama siswa tersedia secara otomatis. Siswa diberikan kebebasan yang
lebih untuk menulis dan berinteraksi dalam blog jenis ini.
Kedua blog yang
disarankan di atas sangat memudahkan guru dalam manejemen tugas-tugas guru,
baik dalam proses pembelajaran tatap muka di kelas maupun penilaian otentik.
Siswa pun dapat mengakses semua materi ajar dan tugas-tugas yang diberikan guru
secara online di mana saja dan kapanpun.
Jika
guru memanfaatkan blog sebagai media dalam pembelajaran konvensional (tatap
muka) di kelas, maka pembelajaran akan direspon baik oleh siswa. Dengan kata
lain, jika guru go blog maka siswa go for.
Aris Arianto
(Dimuat di Palu Ekspres 9 Agustus 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar